Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
SPPG Kepri hentikan dua dapur MBG setelah hasil lab positif bakteri
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-06 00:12:57【Resep】635 orang sudah membaca
PerkenalanTampak depan sebuah dapur SPPG di Kota Batam, Kepri. ANTARA/Amandine NadjaBatam (ANTARA) - Satuan Pe

Batam (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Regional Kepulauan Riau (Kepri) memastikan dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Karimun dihentikan sementara setelah hasil uji laboratorium menunjukkan kontaminasi bakteri.
Kepala Regional SPPG Kepri Anindita Ayu mengangakan hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan Balai Labkesmas Kota Batam menunjukkan kedua dapur di wilayah Meral dan Sungai Lakam positif mengandung bakteri staphylococcus aureusdanescherichia coli.
Baca juga: BGN imbau SPPG di Batam segera urus sertifikat higiene sanitasi
“Ya, benar. Dua dapur di Karimun positif mengandung bakteri berdasarkan hasil uji laboratorium. Saat ini keduanya sudah dihentikan sementara,” ujar Anindita saat dihubungi di Batam, Sabtu.
Ia menjelaskan dapur-dapur yang terbukti ngak memenuhi standar higienitas langsung ditindaklanjuti dengan penghentian operasional sementara dan diwajibkan memperbaiki sarana pengolahan makanan.
Selain itu, seluruh pengelola diwajibkan mengurus sertifikasi dapur sebagai langkah perbaikan dan peningkatan mutu.
“Untuk seluruh SPPG di Kepri, kami sudah instruksikan agar segera mengurus sertifikasi dapur selama bulan Oktober ini. Ini langkah penguatan agar semua dapur memenuhi standar keamanan pangan,” katanya.
Menurutnya, saat ini terdapat 123 dapur SPPG di Kepri, dengan 91 diantaranya berstatus operasional aktif. Sementara sisanya masih dalam proses persiapan.
Anindita menjelaskan bahwa untuk peninjauan lapangan, tim dari pusat akan difokuskan pada dapur-dapur yang sedang dihentikan sementara.
Baca juga: Pemprov Kepri susun konsep pembangunan dapur MBG khusus di pulau kecil
Baca juga: SPPG di Karimun urus sertifikasi laik higiene dan sanitasi
“Tim pusat akan melakukan audit khusus pada dapur yang ditemukan bermasalah, bukan seluruh dapur di Kepri,” ujarnya.
Ia menambahkan koordinasi terus dilakukan bersama Dinas Kesehatan dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) guna memastikan kualitas makanan bergizi yang disalurkan ke anak-anak tetap aman dan layak konsumsi.
“Kami ingin memastikan setiap anak penerima program MBG mendapatkan makanan yang sehat, higienis dan sesuai standar gizi,” kata dia.
Suka(1)
Sebelumnya: Pengobatan inovatif pasien kanker makin beragam
Selanjutnya: Kecemasan orang tua bisa memperparah alergi pada anak
Artikel Terkait
- Efektifnya akupresur untuk tingkatkan produksi ASI
- SPPG Margomulyo andalkan pasokan petani dan usaha lokal untuk MBG
- Dinkes DKI lakukan monev pantau kasus COVID dan ISPA
- Simak sejarah dan tujuan diperingatinya Hari Pangan Sedunia
- Paus kirimkan antibiotik ke Gaza seiring masuknya bantuan
- BPKH: Pelaku usaha RI berpeluang garap 30 persen ekosistem haji
- Ammar Zoni tempati sel di Lapas Karanganyar Nusakambangan
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
- IFSR catat 411 daerah raih predikat nol insiden MBG
- BGN perketat SOP dasar di SPPG menuju nol insiden keamanan pangan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

PBB: Bantuan Gaza terhambat karena penutupan perbatasan

Ahli kemukakan tiap individu butuhkan nutrisi yang berbeda

Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi

Bank bjb perkuat peran dalam akselerasi investasi di Jawa Barat

Pakar sarankan Prabowo usung Jusuf Kalla jadi pemimpin sementara Gaza

Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura

Pembuat film "Pengin Hijrah" dipuji promosikan wisata Uzbekistan

Hari pangan dunia untuk Asta Cita